Selasa, 18 Agustus 2015

Kisah Renungan Demi Harta Ibu Ku Gugat

MakinMales - Kisah Renungan Demi Harta Ibu Ku Gugat. Insomnia karena banyak pikiran membuat saya terjaga hingga pagi hari. Sekitar menjelang subuh, saya mencoba mengistirahatkan badan yang lelah ini barang sejenak di pulau kapuk yang menjadi tempat favoritku ketika lelah dan penat menghinggapi badan ini. Tetapi seperti biasa ketika saya mencoba memejamkan mata ini dan berusaha masuk ke alam mimpi, badan ini terasa seperti meronta melawan dan memaksa mata ini agar selalu terjaga.
Kisah Renungan Demi Harta Ibu Ku Gugat
Kisah Renungan Demi Harta Ibu Ku Gugat
Kembali saya menghidupkan laptop saya, dan berniat untuk browsing internet untuk membaca berita di salah satu portal berita online yang rajin sekali mengupdate berita-berita baru dalam setiap jamnya. Tetapi alangkah malangnya nasibku pagi hari ini, ternyata kuotaku habis dan terpaksa tidak bisa menggunakan internet.

Akhirnya saya memutuskan untuk menonton tv lewat hp kesayanganku.Pikirku mungkin siraman rohani atau berita pagi yang akan kudapatkan saat itu. Pertama saya terhenti di salah satu stasiun tv nasional yang memberitakan tentang pembantaian satu keluarga oleh keponakannya sendiri. Dan yang melakukan pembantaian ternyata umurnya masih dibawah umur, dan inilah yang membuat saya semakin terkejut. Di pagi hari yang penuh dengan keheningan dan kedamaian ini sudah disuguhi berita yang benar-benar menyayat hati saya.

Setelah acara berita itu usai, saya mencoba berselancar mencari acara tv yang lainnya. Dan ketika itu saya terhenti di salah satu chanel yang menayangkan siaran ulang acara talkshow yang bertema seperti judul tulisan yang saya buat yaitu “Demi Harta Ibu Ku Gugat”. Mungkin pembaca disini yang pernah menonton acara tersebut pasti sudah tahu acara apa yang saya maksudkan. Dengan tema yang menurut saya menarik, saya putuskan untuk melihat acara tersebut sampai selesai. Meskipun itu adalah tayangan ulang tapi menurut saya tidak begitu masalah karena yang penting adalah ilmu yang kita dapat dari suatu acara tersebut bermanfaat positif bagi diri kita.

Didalam acara tersebut membahas tentang seorang anak yang menggugat ibu kandungya sendiri senilai 1 Milyar (kalau tidak salah), dan lebih mengenaskan lagi adalah umur ibu tersebut sudah 90 tahunan. Umur yang seharusnya diisi dengan bersenang-senang dan menikmati kesuksesan dari anaknya. Tetapi tidak dengan ibu ini, ibu ini harus berjuang keras menghadapi gugatan dari anaknya. Dan entah setan apa yang merasuki pikiran dan hati anak tersebut hingga begitu tega tanpa belas kasih memperlakukan ibu kandungnya sendiri seperti itu.

Apakah harta adalah alasan utama dari anak tersebut hingga begitu tega seperti itu. Apakah anak tersebut sudah benar-benar buta mata hatinya. Setidaknya jika anak tersebut masih sehat pikiran dan hatinya tidak meungkin memperlakukan ibunya sendiri seperti itu. Seharusnya anak itu sadar bahwa ibu adalah harta paling berharga di muka bumi ini. Ibu dengan tulus hatinya tanpa mengharapkan balasan apapun telah ikhlas merawat kita hingga kita bisa berdiri dan menghadapi dunia ini sendiri. Ya anak itu benar-benar durhaka, dan neraka pun sudah menantinya.

Di umur ibu tersebut yang sudah menginjak masa tua seharusnya anak tersebut merawat dan memberi kasih sayang kembali kepada ibunya tersebut. Dia harusnya mampu memilah masalah yang harus dibawa ke ranah hukum dan tidak dibawa ke ranah hukum. Apakah dia tidak sadar bahwa surga benar-benar di telapak kaki ibu. Apakah menurutnya ungkapan “surga ditelapak kaki ibu” hanyalah omongan kosong yang tidak ada artinya. Astagfirulloh.. semoga anak itu lekas diberi kesadaran oleh Alloh SWT. Semoga dia lekas bertaubat sebelum pintu taubat itu benar-benar tertutup baginya.

Dan itulah peristiwa yang saya dapat pada pagi itu, sebuah peristiwa yang akan saya ambil pelajarannya. Semoga pembaca disini juga dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Bagi pembaca yang masih mempunyai ibu yang masih mendampingi pembaca sampai saat ini, maka bersukurlah kalian. Terus sayangi ibu kalian, do’akan ibu kalian setiap harinya, hormati ibu kalian, dan buat bangga beliau sebelum ibu kalian benar-benar kembali ke pelukan sang pencipta. Bagi sobat pembaca yang sudah di tinggal pergi, mari kita do’akan beliau agar selalu mendapatkan ketenangan disana, semoga surgalah yang menjadi tempat tinggalnya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar