Selasa, 18 Agustus 2015

Pergilah Kau Pecundang

MakinMales - Pergilah Kau Pecundang. Sejenak tersenyum merenungi diri yang tak kunjung membaik. Semua semangat dan menyerah seperti datang silih berganti. Waktu banyak terbuang dengan membusuk dalam ruang penuh dengan keraguan dan ketakutan. Semua seperti tidak mau hilang dan seperti merekat kuat dalam diri. Mencoba untuk selalu menyadarkan diri ini, selalu membuka mata hati yang tertutup oleh hitamnya ketakutan.
Pergilah Kau Pecundang
Pergilah Kau Pecundang
    Semua harapan seakan binasa tanpa jejak. Seolah mengoyak diri ini agar selalu menjadi pecnundang dan sampah di mata mereka. Semua cara telah aku coba tetapi masih saja parasit itu menempel kuat dalam diri ini.

    Bertahan dalam hidup yang tanpa harapan itu seperti menunggu kematian yang begitu lama waktunya. Mata dengan pandangan begitu sempurna sedangkan hati dengan keruhnya dosa yang menutup segala harapan. Hampa adalah sahabat terbaik dalam hidup saat ini.

    Tetapi aku muak dengan terus di perbudak oleh harapan yang gelap, ku ingin bangkit dan kembali melihat harapan yang cerah yang pernah hilang. Ku ingin ketakutan dalam diri ini menghilang dan berganti dengan keberanian yang sangat begitu kuimpikan. Do’a serta usaha dan keyakianan selalu aku lakukan untuk berusaha membuang jiwa pecundang dalam diri ini dan berharap akan menjadi seorang pemenang di dalam dunia yang penuh dengan ilusi ini.

    Tak ada arti dari sebuah kata menyesal. Yang ada hanyalan terus berlari mencari dan mengejar cahaya terang yang ada. Tanpa peduli kegelapan mengikuti kita. Yakin dalam hati bahwa sosok terang akan diraih dan jiwa pecundang dalam diri akan mati dan musnah dengan sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar